METODE PENELITIAN KOMBINASI
(MIXED METHODS)
Disusun guna
memenuhi tugas mata kuliyah metodologi
penelitian
Fakultas
Syari’ah Semester V
Dengan dosen pengampu : Nur Khoiri, M.Ag
M. Nasikul Khalim
(1211040)
Universitas
Islam Nahdlatul Ulama’ (UNISNU ) Jepara
Tahun Akademik 2013/2014
Jl. Taman Siswa Pekeng
Jepara (0291) 53132
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi
Rabbil Alamin, puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga tugas kolektif yang berbentuk makalah
dengan judul “metode penelitian
kombinasi” dapat selesai tepat waktu. Dan tak lupa Sholawat serta salam
semoga selalu tercurah ke pangkuan Baginda Nabi Agung Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti, Amin.
Makalah ini disusun sebagai
bahan diskusi yang akan kami presentasikan dan merupakan implementasi dari
program belajar aktif oleh Dosen pengajar mata kuliah metode penelitian kombinasi.
Semoga dengan
tersusunnya makalah ini dapat menambah khazanah keilmuan kita semua dan
memberikan manfaat bagi pembacanya. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
menyadari masih banyak kesalahan dan
kekhilafan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah berikutnya.
Jepara,
oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................ 1
B. Rumusan
masalah....................................................................... 2
C. Maksud dan tujuan..................................................................... 2
D. Manfaat...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian penelitian kombinasi................................................ 3
B. Karakteristik penelitian
kombinasi............................................ 3
C. Macam-macam metode
kombinasi............................................ 5
D. Kapan metode kombinasi
digunakan......................................... 8
BAB III PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah penelitian desain sequential explanatory....... 9
B. Langkah-langkah penelitian desain equential exploratory......... 12
C. Langkah-langkah penelitian desain concurrent
triangulation..... 15
D. Langkah-langkah penelitian desain concurrent
embedded....... 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 18
B. Saran........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yangdiperoleh
melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu
yaitu valid, reliabel dan obyektif.
Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang
menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Oleh karena itu,
untuk dapat melakukan penelitian dengan metode kombinasi (Met Kom), maka harus
dipahami dahulu karakteristik kedua metode tersebut.
Penelitian kuantitatif memandang bahwa, suatu gejala
dianggap relatif tetap, tidak berubah dalam waktu tertentu. Peneliti
kuantitatif dalam memandang gejala adalah bebas nilai. Dengan menggunakan
teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan sampel yang diambil secara random,
sehingga peneliti tidak ada kontak langsung dengan sumber data. Dengan demikian
data yang diperoleh adalah yang objektif dan bebas nilai.
Metode kualitatif berlandasan pada filsafat pospositivisme
atau enterpretive. Filsafat ini berpandangan bahwa suatu gejala bersifat
holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur, hubungan gejala bersifat
reciprocal, data bersifat dinamis dan terikat nilai.
Penelitian kualitatif memandang tidak semua gejala dapat
diamati dan diukur. Gejala yang mengandung makna tidak dapat diamati. Gejala
dalam penelitian kualitatif tidak bersifat sebab-akibat (kausal), tetapi lebih
bersifat reciprocal (saling mempengaruhi). Hasil penelitian kualitatif tidak
akan bebas nilai, karena peneliti berinteraksi dengan sumber data.
Berdasarkan uraian dia atas, dapat sikemukakan disini bahwa,
landasan filsafat kedua metode penelitian tersebut sangat berbeda bahkan
bertentanga,
sehingga secara teoritis kedua
metode tersebut tidak dapat dikombinasikan untuk digunakan bersama-sama.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama, kedua
metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian. Pada
tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis
tersebut diuji denganmetode kuantitatif. Kedua, metode penelitian tidak
dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data
yang dapat digabungkan.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian penelitian kombinasi ?
2) Bagaimana karakteristik penelitian kombinasi ?
3) Apa saja macam-macam metode penelitian kombinasi ?
4) Bagaimana langkah-langkah penelitian kombinasi ?
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan mixed method procedures yang termuat
dalam rumusan masalah.
D. Manfaat
1) Mamahamkan langkah dan cara bagi pembaca yang akan melakukan
penelitian, khususnya penelitian kombinasi.
2) Untuk memperluas konsep teori tentang penelitian kombinasi.
3) Sebagai pedoman atau landasan dalam kegiatan tugas akhir,
skripsi dan karya ilmiah lainnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN METODE KOMBINASI
Johnson dan Cristensen (2007) memberikan definisi tentang
metode penelitian kombinasi (mixed recearch) sebagai berikut. Metode penelitian
kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau
menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini
mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif,
dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian.
Creswell (2009) menyatakan bahwa, metode ini sering disebut
sebagai metode multimethods (menggunakan multi metode), convergence (dua metode
bermuara ke satu).
Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu
kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid,
reliabel dan objektif.[1]
B. Karakteristik Penilitian Kombinasi
Karakteristik
dalam hal
|
Metode kuantitatif
|
Metode kombinasi
|
Metode kualitatif
|
Dasar teori
|
Konfirmasi. Peneliti menguji teori dari hasil data yang diperoleh dari
penelitian di lapangan
|
Konfirmasi dan eksplorasi
|
Eksplorasi. Peneliti menghasilkan hipotesis dan teori baru
didasarkan dari data yang dikumpulkan selama penelitian di lapangan
|
Hal yang paling umum dari tujuan penelitian
|
Untuk menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori, dan mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
|
Beberapa tujuan
|
Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori baru,
menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna.
|
Fokus
|
memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih serta memperhatikannya
hanya beberapa buah variabel saja.
|
Beberapa fokus
|
menggunakan lensa besar dan menampak serta memperhatikan pola-pola saling
berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan
|
Desain
|
desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin
sebelumnya.
|
Beberapa desain
|
desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan
situasi di lapangan
|
Sifat pengamatan
|
dihubungan dengan ilmu-ilmu alamiah sehingga metode ini dianggap metode
ilmiah.
|
Mempelajari perilaku lebih dari satu konteks.
|
metode kualitatif yang tidak dihubungkan dengan ilmu-ilmu alamiah, tidak
ilmiah.
|
Teknik pengumpulan data
|
Melalui kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur.
|
Beberapa teknik
|
Melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, catatan lapangan, dan
pertanyaan terbuka Penelitian kualitatif menjadikan peneliti sendiri sebagai
instrumen penelitian
|
Sampel
|
Jumlah sampel besar
|
Kombinasi kualitatif dan kuantitatif
|
Jumlah sampel kecil
|
Sifat data
|
bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang
dapat dikuantifikasi.
|
Campuran angka-angka dan data yang bersifat deskriptif
|
data bersifat deskriptif dan bukan angka
|
Analisis data
|
dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang
dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan
menggunakan sarana statistik
|
Kombinasi kualitatif dan kuantitatif
|
dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang
tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan
pembangunan suatu teori baru[2]
|
C. Macam-Macam Metode Penelitian Kombinasi
Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama
metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model
concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential) ada
dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent
(campuran) ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran
kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded
(campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).
1. Model Sequential
Creswell (2009) mengemukakan tentang metode kombinasi model sequential
adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian
dari satu metode dengan metode yang lain.
Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan
metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode
kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode tersebut
dinamakan kombinasi sequential explanatory dan bila urutan
pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode
kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential
exploratory.
a) sequential
explanatory
Metode penelitian
kombinasi model sequential explanatory, dicirikan dengan
pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti
dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna
memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.
b) sequential exploratory
Metode ini sama dengan metode sequential explanatory,
hanya dibalik, dimana pada metode ini pada tahap awal menggunakan metode
kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Bobot metode
lebih pada metode tahap pertama yaitu metode kualitatif dan selanjutnya
dilengkapi dengan metode kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat connecting
(menyambung) hasil penelitian tahap pertama (hasil penelitian
kualitatif) dan tahap berikutnya (hasil penelitian kuantitatif).
c) Sequential Transformative Strategy
Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipadu oleh teori
lensa (gender, ras, ilmu sosial) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap
pertama bisa menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan
pada tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau kuantitatif. Teori lensa
dikemukakan pada bagian pendahuluan proposal penelitian untuk memandu
dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk menggali masalah.
2. Model Concurrent
Metode kombinasi model campuran, merupakan prosedur
penelitian dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar
diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah penelitian.
Kalau dalam tipe sequential, penggabungan metode
dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent
penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini
metode kuantitatif/kombinasi digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan
masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian. Terdapat tiga model yaitu: Concurrent
Triangulation strategy; concurrent embedded strategy, dan concurrent
rent transformative strategy.
a) Concurrent Triangulation Strategy
Model atau strategi ini merupakan model yang paling familier
diantara enam model dalam metode kuantitatif/kombinasi/mixed methods. Dalam
model ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama
– sama, baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya, kemudian dapat
ditemukan mana data yang dapat digabungkan dan dibedakan.
b) Concurrent Embedded Strategy
Metode penelitian kombinasi model embedded, merupakan metode
penelitian yang mengkombinasikan pengguanaan metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif secara simultan/bersama – sama (atau sebaliknya), tetapi bobot
metodenya berbeda. Pada model ini ada metode yang primer dan metode sekunder.
Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan metode sekunder
digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang diperoleh dari metode
primer.
c) Concurrent Rent Transformative Strategy
Metode concurrent transformative merupakan gabungan
antara model triangulation dan embedded. Dua metode pengumpulan
data dilakukan pada satu tahap/fase penelitian dan pada waktu yang sama. Bobot
metode bisa sama dan bisa tidak sama. Penggabungan data dapat dilakukan dengan merging,
connecting atau embedding (mencampur dengan bobot sama, menyambung,
dan mencampur dengan bobot tidak sama).
3. Kapan penelitian kombinasi digunakan ?
Secara umum metode penelitian kombinasi digunakan apabila
peneliti ingin untuk memper oleh data dan informasi yang lenkap, valid,
reliabel dan obyektif. Kemudian secara specifik metode kombinasi digunakan
apabila :
a. Peneliti yang ingin melengkapi hasil penelitian kuantitatif yang
diperkaya dengan data-data yang bersifat kualitatif yang tidak bia digali
dengan metode kuantitatif.
b. Peneliti ingin hasil penelitian kualitatif dapat diberlakukan
pada populasi yang lebih luas.
c. Peneliti ingin mendapatkan data yang lebih komprehensip yang
dapat dicari dengan metode kuantitatif dan kualitatif dalam waktu yang sama.
d. Peneeliti ingin melakukan penelitian yang bersifat proses dengn
metode kualitatif, dan meneliti produk dengan kuantitatif.
e. Peneliti ingin melakukan penelitian tindakan (action research).
f. Peneliti ingin melakukan penelitian untukmenghasilkan produk
yang terujidengan metode R & D (research and development). [3]
BAB III
PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah penelitian desain sequential explanatori
Sesuai karakteristik metode kombinasi sequential
explanatory, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode
kuantitatif dan pada tahap kadua menggunakan metode kualitatif. Dengan
demikian, penelitian kombinasi dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian kuantitatif dan rumusan masalah penelitian kualitatif, atau rumusan
masalah yang berbeda, tetapi saling melengkapi.
1. Metode Kuantitatif
langkah-langkah dalam metode kuantitatif adalah menentukan
masalah/potensi dan membuat rumusan masalah, melakukan kajian teori dan
merumuskan hipotesis, mengumumpulkan dan analisis data untuk menguji hipotesis,
dan selanjutnya dapat dibuat kesimpuan berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
a) Masalah dan Potensi
Penelitian kuantitatif berangkat dari masaah dan atau
potensi yang sudah jelas. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan
dengan apa yang terjadi (das sein dan das solen). Misalnya,
penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan atau penyimpangan antara
perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.
Suatu penelitian juga bisa diangkat dari potensi. Penelitian
yang berangkat dari potensi cenderung lebih baik daripada penelitian yang
berangkat dari masalah. Jika penelitian yang berangkat dari masalah, maka hasil
penelitian lebih berguna untuk memecahakan masalah, sedangkan jika penelitian
berangkat dari potensi, hasil penelitian berguna untu pengembangan, atau
peningkatan kemajuan. Potensi adalah segala sesuatu yang bila dikembangkan akan
dapat meningkatkan nilai tambah. Sebagai contoh, potensi sumber daya
pertanian di Indonesia yang dapat dijadikan sumber energi alternatif.
b) Landasan Teori dan Hipotesis
Setelah masalah dirumuskan, maka peneliti mencari dan
memilih teori yang relevan sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah,
memberi definisi operasional, merumuskan hipotesis dan mengembangkan instrumen.
Jumlah teori yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif,
dan asosiatif.
c) Pengumpulan Analisis Data Kuantitatif
Setelah hipotesis dirumuskan, maka hipotesis tersebut
selanjutnya dibuktikan kebenarannya berdasarkan data. Untuk itu sebelum
dikumpulkan, perlu ditetapkan populasi dan sampelnya beserta instrumen
penelitiannya. Jumlah instrumen tergantung pada variabel yang diteliti. Sebelum
digunakan, instrumen juga perlu teruji validitas dan reabilitasnya. Setelah
data terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
d) Hasil Pengujian Hipotesis
Ini merupakan langkah akhir dari tahap metode kuantitatif.
Data kuantitatif yang telah dianalisis dan hipotesis yang telah diuji
selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, dan narasi singkat.
Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap variabel,
setiap indikator, bahkan setiap butir instrumen. Dengan demikian nilai setiap
variabel, setiap indikator dan setiap butir instrumen dapat diketahui.
2. Metode Kualitatif
Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berakhir
setelah hipotesis terbukti atau tidka terbukti. Dalam penelitian campuran model
sequential explanatory, penelitian masih berlanjut dengan metode
kualitatif, untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,
memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap
awal.
a) Penentuan Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif
pada tahap awal, selanjutnya peneliti kualitatif, menentukan sumber data yang
diharapkan dapat memberi informasi yang dapat digunakan untuk melengkapi
data kuantitatif yang telah diperoleh pada penelitian tahap I. sesuai
dengan metodenya, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara kualitatif,
misalnya melaui purposive (narasumber yang paling tahu tentang apa
informasi yang dibutuhkan) dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang
semakin banyak).
b) Pengumpulan dan
Analisis Data Kualitatif
Setelah sumber data
ditetapkan, maka selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode
kualitatif seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dan
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan
data dan setelah selesai pengumpulan data. Dari hasil analisis kualitatif
diharapkan diperoleh data kualitatif yang kredibel untuk melengkapi data
kuantitatif.
c) Analisis Data Kuantitatif dan Kuaitatif
Setelah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) diperoleh,
langkah selanjutnya adalah menganlisis kembali kedua kelompok data tersebut.
Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan kedua data yang sejenis
sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data kulitatif.
Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua kelompok data,
sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan diantara 2 kelompok data
tersebut.
d) Kesimpulan Hasil Penelitian
Langkah terakhir penelitian adalah membuat laporan
penelitian yang didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan saran-saran.
Kesimpulan yang diberikan adalah untuk menjawab secara singkat terhadap rumusan
masalah penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan. Jumlah butir
kesimpulan harus sama dengan jumlah rumusan masalah. Berdasarkan kesimpulan
tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki keadaan. Saran yang
diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian. Jumlah butir saran tidak
harus sama dengan jumlah butir kesimpulan.[4]
B. Langkah-Langkah Penelitian Desain Sequential Exploratory
Pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif,
yang langkah-langkahnya adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada
masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif
yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis
data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan melakukan
pengumpulan yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari
hipotesis. Pada tahap ke dua peneliti menggunakan metode kuantitatif yang
berfungsi untuk menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian tahap pertama.
Langkah-langkah dalam penggunaan metode kuantitatif adalah menetukan populasi dan
sampel sebagai tempat untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji
instrumen untuk pengumpulan data, analisis data dan selanjutnya membuat laporan
yang diakhiri dengan kesimpulan saran.
1. Metode kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi
model/desain seqential explatory adalah melakukan penelitian dengan metode
kualitatif. Seperti telah dikemukakan langkahnya adalah menetukan seting
penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti
melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam
mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting
penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan
akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian
tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
a) Masalah dan judul penelitian
Setiap penelitian berangkat dari masalah tetentu. Masalah
dalam penelitian kualitatif berbeda dengab masalaj dalam kuantitatif. Masalah
dalam penelitian belum jelas, masih remang-remang bahkan masih gelap, sehingga
masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih bersifat semntara. Penelitian
kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi bisa dari dugaan
adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari rasa keingintahuan di suatu objek
itu ada apa.
Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk mengetahui
sesuatu yang di situasi sosial/tempat/objek penelitian ditetapkan, maka
selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah yang bersifat sementara. Rumusan
masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiatif.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan
terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama
masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir
penelitian masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan
penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki
penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam. Dengan demikian
tidak terlalu banyak perubahan, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian
antara judul dalam proposal dengan judul laporan penelitian tidak sama sehingga
judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering
mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani
penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik
masalah kualitatif ini.
Contoh judul penelitian : faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja pegawai di PT. Sinar jaya.
b) Kajian teori
Teori dalam penelitian kualitatif sering disebut dengan
teori lensa atau teori perspektif. Teori berfungsi membantu peneliti untuk
membuat berbagai pertanyaan penelitian, memandu bagaimana mengumpulkan data dan
analisis data. Kalau dalam penelitian kuantitatif teori diuji dengan
berdasarkan data lapangan, tetapi dalam penelitian kualitatif teori berfungsi
untuk memandu peneliti dalam bertanya, mengumpulkn dan analisis data.
Berdasarkan contoh judul diatas, maka teori yang perlu diuji
dan diperdalam oleh peneliti adalah tentang produktivitas dan faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja berdasarkan data di lapangan.
c) Pengumpulan data dan analisis data
Setelah peneliti memahami permasalahan yang diteliti serta
memperhatikan rumusan masalah penelitian maka, peneliti selanjutnya masuk dalam
tempat yang diteliti (setting penelitian) untuk melakukan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data, analisis dan
pengujian kredibilitas data lebih banyak dilakukan secara bersamaan. Sesuai
contoh diatas pengumpulan data dilakukan terkait produktivitas dan faktor yang
mempengaruhinya. Sebelum pengumpulan data lebih mendalam maka peneliti
melakukan penjelajahan terlebih dahulu untuk meperoleh gambaran umum tentang
situasi sosial atau setting yang diteiti.
2. Metode kuantitatif
a) Penentuan sampel dan populasi untuk menguji hipotesis
Dalam suatu penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel
yang dapat digunakan sebagai sumber data.selainitu populasi dan sampel juga
untuk menguji hipotesis yang telah ditemukan. Misalnya hipotesis mengenai
perusahaan diatas, maka populasi yang diambil adalah seluruh perusahaan di
Provinsi Kahuripan. Ada 3 perusahaan di provinsi tersebut dengan jumlah pegawai
masing- masing 50 orang pegawai, jadi populasi keseluruhan adalah 150 orang
pegawai. Penelitian menggunakan sampel pegawai yang diambil dari populasi
dengan kesalahan 5 persen. Berdasarkan jumlah anggota populasi 150 pegawai dan
kesalahan 5 persen, maka jumlah anggota populasi sampel 105. Pengambilan sampel
dilakukan dengan proportiona random sampling. Dengan demikian, jumlah sampel
untuk perusahaan A- (50: 150) x 105 – 35. Perusahaan B dan C juga memiliki
sampel 35 pegawai.[5]
C. Langkah-langkah penelitian desain concurrent triangulation
Metode penelitian dapat berangkat dari rumusan masalah
kualitatif atau kuantitatif yang sejenis. Rumusaan masalah kualitatif adalah
pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban dengaan data kualitatif, dan
rumusan masalah kuantitatif adalah pertanyaan penelitian yang memerlukan data
kuantitatif. Rumusan masalah yang sejenis adalah rumusan masalah yang isi dan
bentuknya sama. Bentuk rumusan masalah adalah deskriptif, komparatif,
asosiatif, dan komparatif asosiatif. Penelitian dapat dilakukan berdasarkan
satu bentuk masalah, dua bentuk masalah atau seluruh bentuk masalah.
Saat peneliti menggunakan metode kualitatif, maka peneliti
harus memperkut diri menjadi human instrument agar bisa mngumpulkan, dan
menganalisis data kualitatif, dan pada saat menjadi peneliti kuantitatif,
peneliti melakukan kajian teori untuk dapat dirumuskan hipotesis dan instrument
penelitian. Instrument penelitian digunakan untukk mengumpulkan data
kuantitatif. Data kualitatif yang telah terkumpul dianalisis seccara
kualitatif, dan data kualitatif dianalisis dengan statistik. Kedua klompok data
hasil analisis kualitatif dan kuantitatif selanjutnya dianalisis lagi dengan
meta anallisis (analisis data hasil penelitian kualiatif dan kuantitatif atua
sebaliknya) untuk dapat dikelompokan, dibedakan ,dan dicari hubungan satu data
ddengan data yang lain, sehingga apakah kedua data saling memperkuat,
memperlemah atau bertentangan.
D. Langkah-langkah penelitian desain concurrent embedded
Seperti dikemukakan terdapat dua model dalam penelitian concurrent
embedded, yaitu metode kuantitatif yang menjadi metode primer dan atau
metode kualitatif yang metode primer. Langkah-langkah penelitian metode
kuantitatif sebagai metode primer seperti di bawah ini.
Penelitian berangkat dari masalah atau potensi. Potensi yang
ingin diberdayakan, tetapi tidak bisa cara memberdayakan, juga akan menimbulkan
masalah. Setelah masalah dan yang melatarbelakangi dikemukakan dengan fakta,
selanjutnya dibuat rumusan masalah yang berbentuk pertanyaan penelitian.
Rumusan masalah bisa berbentuk rumusan deskriptif, komparatif, asosiatif, dan
komparatif asosiatif.
Setelah masalah dirumuskan maka, selanjutnya peneliti
memilih teori yang dapat digunakan untuk memperjelas masalah, merumuskan
hipotesis dan menyusun instrument penelitian. Setelah instrument disusun diuji
validitas dan reliabilitasnya. Setelah instrument terbukti valid dan reliable,
maka selanjutnya digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab rumusan
masalah kuantitatif dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan
data kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data kualitatif. Pengumpulan data
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrument dan pengumpulan data
kualitatif dengan observasi, dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh
berdasarkan sample penelitian yang diambil secara random dan pengumpulan dan
kualitatif dikumpulkan dengan sample purposive dan snowball. Data
kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistic dan data
kualitatif dianalisis secara kualitatif.
Data kuantitatif yang telah terkumpul dengan teknik
pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif yang telah terkumpul dengan
teknik pengumpulan data kualitatif, selanjutnya dianalisis untuk digabungkan
dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana yang
memperkuat, memperluas dan mengugurkan data kuantitatif. Data kuantitatif yang
bersifat deskriptif atau hasil pengujian hipotesis berikut data kualitatif
sebagai pelengkapnya, selanjutnya disajikan dalam bentuk table atau grafik dan
dilengkapi dengan data kualitatif. Data tersebut selanjutnya diberikan
pembahasan, sehingga hasil penelitian menjadi semakin jelas dan mantap. Langkah
terakhir dari proses penelitian ini adalah membuat laporan penelitian, yang di
bagian akhirnya ada kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa jawaban terhadap
rumusan masalah berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan
kesimpulan hasil penelitian selanjutnya diberikan saran. Bila kesimpulan
memberikan informasi yang baik, maka tidak perlu diberikan saran, sehingga
jumlah saran tidak harus sama dengan jumlah kesimpulan.
Langkah-langkah metode kualitatif sebagai metode primer
sebagai berikut. Seperti telah banyak dikemukakan bahwa, metode penelitian
kualitatif digunakan bisa berangkat dari potensi, keingintahuan di obyek ada
apa, dan bisa dari masalah yang bersifat sementara. Masalah tersebut akan
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan. Setelah peneliti melakukan
penjelajahan umum (grand tour observation) ke obyek yang diteliti, maka
peneliti baru dapat menemukan fokus penelitian. Berdasarkan fokus penelitian
tersebut, selanjutnya peneliti dapat membuat rumusan masalah yang berupa
pertanyaan penelitian sebagai panduan untuk mengumpulkan data di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan landasab teori
sebagai bahan untuk perumusan hipotesis, tetapi melakukan kajian berbagai teori
perspektif yang sesuai dengan konteks penelitian. Dengan kajian tersebut akan
dapat memperkuat peneliti kualitatif sebagai “human instrument”,
sehingga peneliti kualitatif mampu melakukan penjelajahan umum pada obyek yang
diteliti, menetapkan fokus, menetapkan sumber data, mengumpulkan dan analisis
data kualitatif.
Teori yang digunakan oleh peneliti kualitatif, juga bersifat
sementara dan akan berkembang sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan peneliti
di lapangan. Penelitian kualitatif lebih dipandu oleh fakta-fakta yang
diperoleh dilapangan (bukan teori) untuk membangun hipotesis atau teori baru.[6]
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu
kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid,
reliabel dan objektif.
Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama
metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model
concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential) ada
dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent
(campuran) ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran
kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded
(campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).
Secara umum metode penelitian kombinasi digunakan apabila
peneliti ingin untuk memper oleh data dan informasi yang lenkap, valid,
reliabel dan obyektif.
B. SARAN
Demikianlah makalah
yang dapat kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. kami menyadari
masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya, baik dari segi susunan maupun
isinya. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai
bahan pertimbangan kami dalam menyusun makalah kami mendatang. Terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
v
Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode
Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
v
Emzir. (2010). Penelitian
kualitatif : analisis data. Jakarta : rajawali pers.
v
http://elitasuratmi.wordpress.com/2013/02/11/metode-kombinasi/
18 oktober 2013. 09:32
[1]
Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
[3]
Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
[4]
Emzir. (2010). Penelitian kualitatif : analisis data. Jakarta : rajawali
pers
[5]
Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
[6]
Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
sangat membantu .. thanks a lot..
ReplyDeletethanks
ReplyDeletethanks
ReplyDeletemasih bingung di saat harus menggunakan mix method. di satu sisi kunati di perlukan adanya perhitungan dan angka di lain sisi kualitatif dil larang adanya perhituingan dan angka. aah sudahlah
ReplyDeletegabisa di download?
ReplyDelete