BAB I
PENEGASAN ISTILAH
A.
Latar Belakang
Aktivitas
penelitian pada dasarnya sering dilakukan oleh manusia. Tidak hanya kalangan
professor, doktor, atau juga mahasiswa. Dalam dunia penelitian terdapat dua
jenis penelitian, yang pertama adalah penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah yang sangat sistematis dan terukur,
sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian deskriptif yang cenderung
lebih mengedepankan perspektif subjektif yang dominan.
Dari
pemaparan diatas diperoleh kata kunci penelitian meliputi tiga hal yaitu
proses, masalah dan pengambilan keputusan. Untuk sampai pada pengambilan
keputusan diperlukan yang namanya metode untuk menganalisis data yang
terkumpul. Adapun analisis data yang menggunakan teori dan rumus-rumus
statistik dalam dunia penelitian pada umumnya disebut sebagai penelitian
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memiliki karakter kerja yang terencana,
sistematis, dan jelas sejak awal hingga tahap pengambilan keputusan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah definisi, karakteristik,
prosedur, macam-macam, dan ragam penelitian kuantitatif?
2.
Bagaimana menentukan
teori dalam penelitian kuantitatif ?
3.
Bagaimana cara menyusun
kerangkateori dan pengukuran data ?
4.
Bagaimana cara teknik
penarikan sampel dan teknik pengumpulan data ?
5.
Bagaimana cara
menganalisis data kuantitatif dan cara membuat laporan penelitian yang baik ?
6.
Apa kelebihan dan
kekurangan penelitian kuantitatif ?
C. Tujuan
1.
Untuk
meningkatkan pemahaman tentang konsep penelitian kuantitatif.
2.
Memberikan
pengetahuan dasar bagi pemula yang ingin memulai penelitian kuantitatif.
3.
Untuk mengetahui
bagaimana cara membuat rancangan penelitian kuantitatif.
D. Manfaat
1.
Dapat
memperluaskonsep atau teori yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
pembahasan tentang penelitian kuantitatif.
2.
Digunakan
untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir, skripsi, dan
penelitian lainnya.
3.
Dikhususkan
untuk para pembaca yang ingin melaksanakan penelitian, maka akan memudahkan
dalam langkah-langkah penelitian tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
MetodeKuantitatif
Metode Kuantitatif adalah metodologi
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel
tertentu dan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.[1]Penelitian
kuantitatif umumnya merupakan penelitian yang memiliki jumlah dalam
penelitiannya. Banyak, sedikit atau besar, kecil yang dijabarkan dalam bentuk
angka-angka yang merupakan bagian yang utama dari sebuah penelitian
kuantitatif. Tujuan penelitian ini biasanya untuk mengetahui perkembangan atau
segala hal tentang fenomena yang terjadi pada alam. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini biasanya menggunakan metode seperti wawancara, survey, mengisi
kuisioner, dan sebagainya. Karena sifatnya yang tergantung pada jumlah data,
penelitian kuantitatif sangatlah metermatis.
B.
Ciri-ciri
Penelitian Kuantitatif
Bruns dan Grove mengatakan bahwa focus penelitian
kuantitatif diidentifikasikan sebagai berikut :
¯ Pembangun
Ilmu-ilmu keras.
¯ Proses
kerjanya berlangsung ringkas,sempit dan reduksionistik, reduksi berarti melakukan
pembedahan atas sesuatu menjadi bagian-bagian yang bagian itu dapat diuji secra
kuantitas.
¯ Ketat
dan objektivitas.
¯ Basis
pengetahuan kauslistis, yaitu menguji hubungan antar fenomena dan menentukan
kausalitas dari variable-variabel.
¯ Menguji
atau mengubah teori, penelitian melakukan kontrol atas variabel penelitian
menerapkan kontrolyang ketat atas teori, kerangka befikir, instrument, teknikanalisis,
penarikan kesimpulan,penyusunan rekomendasi, dan lain-lain.
¯ Menggunakan
instrument pengumpul data yang akan menghasilkan numerical.
¯ Elemen
dasar analisis yaitu angka.
¯ Analisis
menggunakan metode statistika.
¯ Melakukan
generalisasi.
C.
Prosedur Penelitian
Kuantitatif
Berikut adalah langkah-langkah
penelitian kuantitatif dengan laporan penelitian :
¨ Konseptualisasi
masalah penelitian sehingga jelas rumusan masalahnya, jelas ruang lingkupnya
dan jelas batasan konsep dan batasan operasionalnya.
¨ Berfikir
rasional dalam mengkaji teori, postulat berkenaan dengan masalah penelitian
untuk mengajukan hipotesis penelitian.
¨ Pengumpulan
data, penetapan alat analisis untuk pemecahan masalah.
¨ Analisis
data, menguji hipotesis membahas dan
pemecahan masalah.
¨ Kesimpulan
penelitian yakni menerima atau menolak hipotesis penelitian.
D.
Jenis-jenis
Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis
metode penelitian kuantitatif menurut para ahli diantaranya adalah:[2]
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta
dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan,
serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang
berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya
(Best, 1982:119).
2. Metode Komparatif
Metode
Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan
untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek
yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti.
Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu
instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variabel
yang diteliti.
3. Metode Korelasi
Metode Korelasi
adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk
membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan
kerangka pemikiran tertentu.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund
(1997), metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di
mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui
pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian
survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang
menggunakan kuesioner dan wawancara.
5. Metode Ex Post Facto
Metode
Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang
meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya
hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable
tertentu mengakibatkan variable tertentu.
6. Metode True Experiment
Dikatakan true
experiment(eksperimen yang sebenarnya atau betul-betul) karena dalam desain
ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan
penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah
bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagaikelompok kontrol diambil
secara random (acak) dari populasi tertentu.
7. Metode Quasi Experiment
Bentuk desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
8. Metode subjek Tunggal
Eksperimen
subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang
dilakukan terhadap subjek tunggal.
E.
Contoh Penelitian
Kuantitatif
Hubungan pengaruh antara tingkat
ekonomi keluarga dengan angka perceraian pada masyarakat Desa Tahunan RT 02 RW
06 Jepara Tahun 2013 diperoleh hipotesis bahwa, Ho: Tidak ada hubungan
pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan banyaknya angka perceraian
dimasyarakatDesa Tahunan RT 03 RW 06 Jepara Tahun 2013. Maka Ha: Ada hubungan
pengaruh antara tingkat ekonomikeluarga dengan banyaknya angka perceraian
dimasyarakatDesa Tahunan RT 03 RW 06 Jepara Tahun 2013.
Setelah dilakukan penelitian dengan metode
penelitian Survei diperoleh kesimpulan bahwa tingkat ekonomi keluarga
mempengaruhi angka perceraian pada masyarakat Desa Tahunan RT 02 RW 06 Jepara
Tahun 2013. Dengan laporan penelitian:
Tabel-1. Contoh penelitian
kuantitatif
No
|
Faktor
|
Frekuensi
|
Prosentasi
|
1
|
Masalah
ekonomi
|
55
|
60,33
|
2
|
Ketidakharmonisan
|
25
|
25,10
|
3
|
Tidak
ada tanggungjawab
|
10
|
14,57
|
Jumlah
|
90
|
100,00
|
BAB III
PEMBAHASAN
A. RagamPenelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan sebuah
paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang
tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi. Kebenaran dicapai dengan
metode tertentu. Metode penelitian kuantitatif dikelompokkan ke dalam beberapa
golongan. Ragam penelitian kuantitatif menurut dasar penggolongannya disajikan
pada Tabel-2.
Tabel-2.
Ragam penelitian kuantitatif
Dasar penggolongan
|
Ragam penelitian
|
Sifat
|
1.
Penelian dasar.
2.
Penelian terapan.
|
Tempat kajian
|
1.
Penelian laboratorium.
2.
Penelian lapangan.
3.
Penelitian literatur.
4.
Penelitian historis.
|
Tujuan
|
1.
Penelian pengembangan.
2.
Penelitian evaluasi.
3.
Penelitian kebijakan.
4.
Penelitian tindakan.
5.
Penelitian
perkembangan.
6.
Penelitian survei.
7.
Penelitian kasus.
|
Analisi
|
1.
Penelitian deskriptif.
2.
Penelitian
korelasional.
3.
Penelitian
komparasional.
|
Kehadiran variable
|
1.
Penelitian eksperimen.
2.
Penelitian
non-eksperimen.
|
B. Teori dalam Penelitian Kuantitatif
Tujuan penelitian adalah menemukan atau mengembangkan
teori. Teori akan memandu ke arah pengumpulan data variabel dan perumusan
dugaan sementara jawaban atas pertanyaan penelitian yang merupakan hubungan
variabel. Dalam penelitian kuantitatif, teori dikembangkan sebagai usaha
mencari jawaban pertanyaan penelitian. Usaha pencarian jawaban pertanyaan
penelitian dengan mengembangkan teori akan menghasilkan dua hal, yaitu:
1.
Memahami tentang
variabel-variabel yang dipersoalkan dalam rumusan pertanyaaan penelitian.
2.
Mengajukan jawaban
sementara mengenai hubungan variabel yang kebenarannya masih bersifat teoritik,
hipotetik dan tentatif.
Pertama, teori memberikan
pemahaman mengenai variabel-variabel yang dirumuskan dalam pertanyaan
penelitian. Pemahaman tentang variabel-variabel diperlukan sebagai panduan
untuk mengumpulkan data. Kemudian data tentang variabel digunakan untuk
melakukan pembuktian secara empirik atas kebenaran hipotetik dari teori. Kedua,
pengembangan teori diperlukan untuk memperoleh
panduan dalam pengujian dengan mengajukan hipotesa yang kebenarannya
tentatif dan berlaku pada tingkat teoretik. Kebenaran sementara yang diajukan
dalam pernyataan hipotesis kemudian akan diuji menggunakan data yang
dikumpulkan secara empiris.
C.
Rancangan penelitian kuantitatif
Bagian yang paling
utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana
(rancangan penelitian). Menurut Babbie (1995), yang dimaksud rencana penelitian
adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi
untuk menemukan sesuatu. Pada penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan untuk menyusun sebuah rangcangan penelitian, yaitu:
1.
Pemilihan topik
Untuk memilih
dan menentukan topik dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor
berikut ini.
a.
Pengalaman-pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari.Pengalaman-pengalaman
pribadi ini dapat berupa pengalamn langsung atau tidak langsung seperti
pengalaman yang diceritakan oleh orang lain pada anda.
b.
Masalah di Media Massa
Saat
ini begitu banyak jumlah media massa. Berita-berita yang disajikan dapat
dipilih untuk dijadikan topik penelitian.
c.
Pengetahuan lapangan dan memperbandingkannya dengan teori.
Adakalanya
sebuah penelitian dilakukan hanya untuk mencari tahu atau membandingkannya
dengan teori yang sudah ada sehingga topik yang dipilih pun lebih
dititikberatkan pada sekadar keingintahuan peneliti.
d.
Kebutuhan memecahkan penelitian
Selama
manusia hidup masalah akan selalu ada. Masalah ini bukanlah dihindari melainkan
harus dicari jalan keluarnya. Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian.
e.
Peluang (social premiums)
Hal
ini berkaitan dengan perizinan dan tingkat kesulitan mencari data. Jika
melakukan penelitian di Indonesia, prosedur perizinan untuk melakukan
penelitian harus diketahui. Adakalanya ketika sampai dilokasi penelitian, orang
yang seharusnya dapat memberikan data tidak bersedia memberikannya.
f.
Nilai-nilai pribadi
Sering
kali antara satu individu, masyarakat, wilayah atau bangsa memiliki ciri khas
yang berbeda. Ini juga merupakan topik yang menarik untuk diteliti.
2.
Pembuatan Latar Belakang Masalah Penelitian
Latar belakang masalah dalam
penelitian menyajikan gambaran yang dapat menjelaskan mengapa suatu penelitian
menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, dimulai dengan
hal-hal yang umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah. Ada dua model di
dalam membuat latar belakang masalah, yaitu:
a.
Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan
kondisi normatif atau asumsi-asumsi tertentu.
b.
Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondis objektif tanpa
membandingkannya dengan kondisi normatif.
3.
Perumusan Masalah
Pada dasarnya permasalahan
dalam penelitian merupakan perumusan masalah ke dalam bentuk yang lebih
terfokus. Biasanya pada bagian akhir dari permasalahan, peneliti telah dapat
merumuskan pertanyaan penelitian (research question). Sebenarnya jumlah
banyaknya pertanyaan penelitian sangat relatif, tergantung dari kebutuhan
peneliti tersebut. Hal yang paling penting adalah agar pertanyaan tersebut
lebih fokus.
4.
Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Berdasarkan tujuannya penelitian
dapat diklasifikasikan menjadi penelitian eksporatif, deskriptif, dan
eksplanatif. Sesuai dengan salah satu asumsi pada pembahasan pendekatan
kuantitatifyang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mendasarkan pada teori,
maka tidak dimungkinkan peneliti menggunakan jenis eksploratif. Oleh karena
itu, hanya penelitian deskriptif dan eksplanatif saja yang dapat digunakan.
Sementara itu jika dilihat dari
signifikansinya, penelitian kuantitatif dapat melihatnya dari empat sisi, yaitu
akademis praktis, sosial, teknis. Dikatakan akademis jika jawaban yang
diperoleh dapat menyumbang pemahaman ilmiah, modifikasi teori atau bahkan
pembentukan teori baru. Meiliki manfaat praktis jika penelitian dapat
dimanfaatkan langsung untuk tujuan dan
kepentingan praktis pemecahan suatu masalah. Manfaat sosial dari suatu
penelitian berupa pembentukan kesadaran, pengetahuan, serta sikap masyarakat,
sedangkan manfaat teknis jika penelitian berusaha menjawab masalah penelitian
dengan melahirkan teknik atau metode penelitian
yang lebih valid.
D.
Penyusunan Kerangka Teori Dan Pengukuran
Kerangka teori pada prinsipnya bukan
sekadar kumpulan definisi dari berbagai macam buku namun lebih pada upaya
penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk menjelaskan hakikat dari
gejala yang ditelitinya. Neuman menjelaskan bahwa teori memberikan suatu
kerangka yang membantu dalam melihat permasalahan. Teori menyediakan
konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan dan
mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan, serta membimbing memberikan
makna terhadap data. Dalam penelitian kuantitatif peranan karangka teori adalah
sebagai dasar untuk mengajukan pertanyaan sementara (hipotesis) atas pertanyaan
penelitian yang telah dirumuskan.
1.
Tinjauan Kepustakaan
Pada tahap ini penelitian kuantitaif
akan melakukan proses kajian terhadap teori-teori atau hasil studi terdahulu.
Proses ini disebut theoritikal assessment. Kajian terhadap teori atau
hasil studi terdahulu difokuskan pada konsep utama yang digunakan yaitu
variabel dependennya.
Variabel dalam penelitian
kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel
terikat dan merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik
penelitian. Sementara variabel terikat adalah variabel yang diakubatkan atau
yang dipengaaruhi oleh variabel bebas dan sebagai variabel yang dijelaskan
dalam fokus atau topik penelitian.
Namun bukan berarti dalam penelitian
kuantitatif pasti akan terdiri dari dua variabel saja, ada juga penelitian yang
terdiri dari tiga variabel atau bahkan lebih. Variabel inilah yang disebut
variabel kontrol.[3]
2.
Kontruksi Model Teoritis
Pembentukan model teoritis
didasarkan pada proposisi-proposisi yang telah dinyatakan dalam teori yang ada
pada tinjauan kepustakaan dengan cara mengubah konsep menjadi variabel sehingga
lebih mudah diukur dan memunculkan variabel-variabel bebas.
3.
Model Analisis
Model analisis merupakan gambaran
sederhana tentang hubungan di antara variabel. Tidak selamanya penelitian dapat
membuat model analisis. Hal ini tergantung pada bagaimana variabel yang satu
dapat dihubungkan dengan variabel yang lain.
1.
Hipotesis
Teori yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif akan mengidentifikasikan hubungan antar variabel.
Hubungan antar variabel bersifat hipotesisi. Hipotesis adalah proposisi yang
akan diuji keberlakuannya, atau merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu
variabel dan hipotesisi dua atau lebih yang dikenal sebagai hipotesis kausal.
Hipotesis kausal memiliki ciri-ciri,
yaitu: sekurang-kurangnya mengandung dua variabel, menggambarkan hubungan sebab
akibat, dapat memprediksikan hasil yang akan terjadi, berkaitan logis dengan
pertanyaan penelitian, dan dapat dibuktikan keberlakuan atau
ketidakberlakuannya.
Adapun
jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol adalah hipotesis yang
menyatakan adanya atau tidak adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Hipotesis alternatif (Ha)
adalah hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh
antara dua variabel yang dipersoalkan.
E.
Teknik penarikan sampel
Konsep yang berhubungan erat dengan
sampel adalah populasi. Populasiadalah keseluruhan gejala atau satuan yang
ingin diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasiyang ingin diteliti. Untuk
membuat sebuah batasan populasi, terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi,
yaitu isi, cakupan, waktu.
Dalam penjabaran tentang sampel,
kita juga diperkenalkan dengan konsep unit analisis dan unit observasi. Dalam
proses penarikan sampel, terdapat juga konsep sampling unit dan sampling
element. Sampling unit adalah satuan yang muncul dalam proses penarikan
sampel secara bertahap, sedangkan sampling element adalah satuan yang
menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel.
Dengan kata lain, sampling unit
akan sama dengan sampling element jika proses penarikan sampel dilakukan dalam
satu tahap, sedang sampling unit akan berbeda dengan sampling element jika
proses penarikan sampel dilakukan dalam beberapa tahap. Ada dua jenis teknik
penarikan sampel, yaitu teknik penarikan sampel probabilita dan teknik
penarikan sampel non probabilita.[4]
F.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ada berbagai macam jenis, antara lain penelitian survei, penelitian
eksperimen, dan analisis data sekunder.
1.
Penelitian survei
Penelitian
survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan
terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, kemudian seluruh
jawaban yang diperloleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan
tersruktur atau sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuesioner. Ada
beberapa janis penelitian survei, dengan karakteristik sebagai berikut.
a.
Mail-and Self Administered
Questionnaire
Penelitian
survei dengan pertanyaan yang dikirimkan melalui pos atau responden harus
mengisi sendiri, keuntungannya adalah peneliti hanya perlu memberikan pada
responden kemudian meminta responden untuk mengisi kuesioner dan jika melalui
pos, peneliti dapat menjangkau wilayah yang lebih luas. Kelemahannya terutama
pada kelengkapan pengisian kuesioner, atau tingkat pengembaliannya yang rendah
dan lama jika dikirim melalui pos.
Akibatnya waktu pengumpulan data akan lama dan biaya pun membengkak.
b.
Face to Face Interview dan
Telephone interview
Dengan metode
wawancara tatap muka memiliki keuntungan, antara lain tingkat pengembalian
sangat tinggi, dimungkinkan membuat pertanyaan yang panjang dan kompleks karena
pewawancara dapat melakukan probing, dapat menggunakan alat bantu visual
dan dapat mengamati perubahan tingkah laku (kebereaksian).
Sebaliknya
dengan telephone interview. Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan
oleh peneliti. Pertama, wawancara terstruktur.Wawancara ini dilakukan
dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan dilakukan secara face
to face, telepon atau email.Kedua wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara yang daftar pertanyaannya tidak tersusun dengan baik.
2.
Penelitian Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen, peneliti dapat melakukan manipulasi
kondisi dengan memberikan treatment atau menciptakan sebuah kondisi atau
rangsangan pada subjek yang ditelitinya. Penelitian ini merupakan salah satu
jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan sebab akibat.
3.
Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik wawancara dan kuesioner. Observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Pengumpulan
data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu kasar.Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat
dibedakan menjadi participant observation, non participant observation,
selanjutnya dari segi instrumentasi observasi dapat dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan observasi terstruktur.[5]
G. Analisis data kuantitatif
Didalam
melakukan analisi data kuantitatif ini, terdapat suatu proses dengan beberapa
tahap yang sebaiknya dilakukan oleh seorang peneliti pemula. Untuk mempermudah
tahap analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan:
1.
Data
Coding
Data coding merupakan suatu proses
penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam kuesioner) kedalam
bentuk ynng mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer.
2.
Data
entering
Data entering adalah memindahkan data
yang telah diubah menjadi kode ke dalam mesin pengolah data. Caranya dengan
membuat coding sheet (lembar kode),direct entry, optical scan sheet (seperti lembar isian komputer menggunakan
pensil 2B).
3.
Data
Cleaning
Data cleaning adalah memastikan bahwa
seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai
dengan yang sebenarnya. Di sini peneliti memerlukan adanya ketelitian dan
akurasi data. Caranya dengan possible codecleaning, contingency, dan
modifikasi.[6]
H. Laporan
penelitian
Untuk membuat laporan yang baik, anda disarankan
melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Langkah pertama adalah membuat garis
besar mengenai pernyataan-pernyataan yang menjelaskan mengenai permasalahan
yang dibahas dalam penelitian untuk mengarahkan pada apa yang akan anda
tuangkan dalam laporan penelitian, sehingga isi laporan anda tidak akan
menyimpang.
2. Selanjutnya membuat garis besar mengenai
kajian pustaka, yang merangkum dan menempatkan permasalahannya diangkat kedalam
rangkaian teori yang digunakan dalam penelitian.
3. Setelah itu, membuat garis besar
mengenai rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan sehingga kegiatan yang sudah
dilakukan dapat dipertanggungjawabkan dengan memakai kaidah ilmiah.
4. Langkah berikutnya adalah membuat garis
besar mengenai data apa yang akan ditampilkan sebagai hasil temuan dilapangan.
5. Terakhir adalah membuat garis besar
mengenai analisis yang sudah dilakukan yang menggambarkan keterkaitan antara
hasil temuan dengan kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian.
Sebuah laporan secara
garis besar mengandung komponen sebagai berikut:
1. Abstrak
Abstrak merupakan gambaran menyeluruh
mengenai kegiatan penelitian yang dibuat secara ringkas. Umumnya abstrak
terdiri dari 150 hingga 200 kata. Fungsi abstrak adalah memberikan gambaran
kepada pembaca mengenai isi laporan yang akan dibacanya.
2. Pendahuluan
Pendahuluan berisi serangkaian
pernyataan atau kalimat yang memberikan gambaran mengenai permasalahan yang
diangkat dalam penelitian, serta penjelasan mengapa permasalahan itu menjadi
satu hal yang menarik untuk dijadikan penelitian. Dalam bagian ini juga
dipaparkan latar belakang munculnya permasalahan, dan bagaimana penelitian
melihat dan membahas permasalahan tersebut.
3. Kajian pustaka
Berisi pembahasan kerangka teoretis,
bertujuan memberikan gambaran mengenai berbagai pendapat, serta berbagai teori
mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Juga menunjukkan
bagaimana peneliti atau ahli lain memandang permasalahan yang sama dengan sudut
pandang yang berbeda. Unsur yang terkandung dalam bagian ini: (1) hipotesis, yaitu pernyataan yang
menggambarkan adanya hubungan antar variabel yang akan diuji keberlakuannya,
(2) model analisis, pola atau
gambaran secara ringkas mengenai hubungan antar variabel, (3) operasionalisasi konsep, yaitu
penjabaran suatu konsep hingga ketingkat indikator, yang dibuat dalam bentuk pointers
4. Metode penelitian
Berisi penjelasan secara ringkas dan
menyeluruh mengenai bagaimana penelitian dilakukan. Dalam hal ini peneliti
menjelaskan mengenai beberapa hal, yaitu: Rancangan penelitian, subjek penelitian, pengukuran.
5. Hasil temuan
Berisi penjabaran semua hasil temuan di
lapangan. Pada bagian ini, peneliti merumuskan kembali permasalahan yang ada,
kemudian menjawabnya dengan hasil temuan yang sudah ada.
6. Pembahasan
Bagian ini menyajikan analisis terhadap
hasil temuan yang sudah dikumpulkan. Satu hal yang tidak boleh terlupakan
adalah melihat keterkaitan antara hasil temuan dengan kerangka teori yang
digunakan.
7. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan merupakan serangkaian kalimat
yang menunjukkan intisari analisis, didasarkan pada logika berfikir sehingga
terbuka untuk diperdebatkan. Kesimpulan merupakan kebenaran ilmiah yang
disodorkan peneliti yang setiap saat siap untuk diuji. Kesimpulan tercipta
dengan mendasarkan pada asumsi teoretis, data empirik yang valid, serta
kemampuan analisis.
I. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
⇎
Kelebihan Metode Kuantitatif:
a. Dapat
digunakan untuk menduga atau meramal.
b. Hasil
analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
c. Dapat
digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
d. Dapat
menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah
model.
⇎
Kekurangan Metode Kuantitatif:
a. Berdasarkan
pada anggapan-anggapan (asumsi).
b. Asumsi
tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
c. Data
harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data
yang populasi atau sampelnya sama.
d. Tidak
dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya
sedikit (> 30).
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang memiliki jumlah dalam penelitiannya, baik
banyak, sedikit, besar, atau kecil yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka merupakan
bagian yang utama dari sebuah penelitian kuantitatif.Macam-macam
penelitian kuantitatif antara lain menggunakan Metode Deskriptif, metode komparatif,
metode korelasi, metode survei, metode Ex Post
Facto, metode True Experiment, metode Quasi Experiment, metode subjek Tunggal. Ada pun prosedurnya yaitu Konseptualisasi
masalah penelitian, Berfikir rasional dalam mengkaji teori, postulat, Pengumpulan
data, analisis data, menguji hipotesis, Kesimpulan penelitian.
Penelitian kuantitatif
menggunakan pengumpulan data dengan cara interview, survei, observasi,
eksperimen. Langkah selanjutnya adalah tahap laporan penelitian yang berisikan
pernyataan-pernyataan yang menjelaskan permasalahan yang dirangkum dalam kajian
penelitian, kemudian hasil penelitian dirangkai dengan pikiran yang dijadikan
sebagai akhir kesimpulan.
B.
Kritik
danSaran
Demikianlah penyusun makalah ini, kamisadar bahwa dalam penyusunan makalah masih banyak
kekurangan,karena
keterbatasan kemampuan kami atau kurangnya
referensi. Maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca
sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembacanya dan bisa
menambah ilmu pengetahuan kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin..!
DAFTAR PUSTAKA
v Jannah, Lina Miftahul, Prasetyo, Bambang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
PT. Rajagrafindo Persada
v Sugiyono. 2012. Metodologi
Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA
v Sugiyono.2013. Mixed Methods. Bandung : ALFABETA.
v Purwanto. 2010. Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pealajar
[1] Sugiyono, Mixed Methods,(Bandung : ALFABETA, 2013), hlm.11
[3] Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian
Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 ), hlm.69
[4] Ibid., hal: 122-136
[5] Sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D,
( Bandung: ALFABETA, 2012), hlm.145-146
[6] Ibid., hlm. 173-174
trims makalahnya
ReplyDeletesangat membantu
ReplyDeletePerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
kurang bnyakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk makalahnya
ReplyDeletesekiranya ada blog yang lain ,yang masih berkaitan tidak ?
ReplyDeleteTerimakasih atas kunjungan teman2 semua.. semoga bermanfaat..
ReplyDeleteTerimakasih atas kunjungan teman2 semua.. semoga bermanfaat..
ReplyDeleteLumbung88 Merupakan situs judi slot online yang memiliki RTP kemenangan tertinggi memudahkan member untuk menang dalam permainan slot online gacor, dengan pelayanan yang terbaik dan perlakuan terhadap member yang sangat cepat merupakan paling utama dari Lumbung88 situs slot online gacor dengan pelayanan 24 jam serta deposit dan withdraw yang cepat menjadikan Lumbung88 adalah situs slot online terbaik dan terpercaya tidak bisa diragukan lagi untuk pelayanan dari situs judi slot online gacor gampang menang, ditemani oleh live chat dan admin yang profesional serta dengan baik melayani anda dengan sepenuh hati
ReplyDelete